Jumat, 24 Juni 2011

piranha

Ikan piranha memiliki nama latin Pygocentrus nattereri. Berasal dari daerah lembah sungai Amazon, dan menyebar hingga sungai bagian timur laut Brasil, dan lembah sungai Paraguai, Paranai dan Essequibo. Piranha merupakan tipe hewan berkoloni. Mereka hidup dalam jumlah besar hingga ratusan ekor. Semakin banyak kawanan maka semakin agresif ikan Piranha memangsa makanannya. Ikan Piranha memiliki benuk gigi depan yang tajam dan agak rapat. Struktur ini mampu menguliti daging mangsa atau bangkai hewan di dalam air. Ikan Piranha yang paling umum memiliki perut berwarna merah bercampur oranye, semakin dewasa warna tersebut semakin tajam  Sementara yang masih remaja berwarna keperakan dengan bintik-bintik gelap. Ada pula jenis piranha yang berwarna hitam gelap keabuan. Ikan piranha dapat mencapai ukuran 33 cm dengan berat 3,5 kg. Salah satu spesies ikan yang memiliki bentuk fisik serupa dengan piranha yaitu ikan bawal dan memang mereka masih berkeluarga dekat.
Karena sifatnya yang ganas ikan piranha di larang di impor ke berbagai Negara karena dikawatirkan membahayakan masyarakat yang menggunakan sungai untuk kebutuhan sehari hari. Untuk memelihara ikan piranha, para hobiis menyediakan tempat khusus. Piranha tidak bisa dicampur dengan spesies ikan yang lain. Ukuran akuarium juga harus besar karena menampung banyak ikan. Biasanya akuarium diberi tanaman dan akar akaran sehingga serupa dengan kondisi rawa rawa amazone. Piranha lebih menyukai akuarium yang terkena cahaya matahari langsung. Ikan piranha terbiasa mengkonsumsi pakan hidup seperti ikan, serangga, cacing, dan udang-udangan. Ada kalanya hobiis member makanan yang lebih besar sebagai seperi cicak, burung dan tokek karena ingin menyaksikan keganasan sang ikan. Ikan piranha mampu mengindera lawannya dari gerakan dan riak air serta bau. Indera tersebut bernama lateral line system. Itu sebabnya jika seekor mangsa sudah terkoyak dan mengeluarkan darah, kawanan ikan piranha akan semakin banyak datang untuk mendekat.  Seekor bison yang menyeberangi sungai Amazone bisa terjebak kedalam kawanan Piranha dan dapat habis kurang dari setengah jam. Suku Indian asli yang memiliki keberanian tinggi pun memilih menyingkir jika melewati sungai yang dihuni ikan piranha dan mereka menjuluki ikan piranha sebagai ikan setan
Di Indonesia  sebenarnya ikan piranha dilarang untuk diperjual belikan. Tetapi di beberapa situs internet anda dapat menemui penjual ikan ini. Piranha ditawarkan dengan harga 10 ribu hingga 20 ribu rupiah. Ikan piranha juga dapat disaksikan di akuarium Sea World Indonesia di kawasan Ancol, Jakarta Utara. Sering diperagakan atraksi memberi makanan ikan piranha. Disini juga terlihat betapa cepatnya ikan ini melahap makanan.

hiu

Hiu atau cucut adalah sekelompok (superordo Selachimorpha) ikan dengan kerangka tulang rawan yang lengkap [1] dan tubuh yang ramping. Mereka bernapas dengan menggunakan lima liang insang (kadang-kadang enam atau tujuh, tergantung pada spesiesnya) di samping, atau dimulai sedikit di belakang, kepalanya. Hiu mempunyai tubuh yang dilapisi kulit dermal denticles untuk melindungi kulit mereka dari kerusakan, dari parasit, dan untuk menambah dinamika air.[1]


Mereka mempunyai beberapa deret gigi yang dapat digantikan.
Hiu mencakup spesies yang berukuran sebesar telapak tangan hiu pigmi, Euprotomicrus bispinatus, sebuah spesies dari laut dalam yang panjangnya hanya 22 cm, hingga hiu paus, Rhincodon typus, ikan terbesar, yang bertumbuh hingga sekitar 12 meter dan yang, seperti ikan paus, hanya memakan plankton melalui alat penyaring di mulutnya. Hiu banteng, Carcharhinus leucas, adalah yang paling terkenal dari beberapa spesies yang berenang di air laut maupun air tawar (jenis ini ditemukan di Danau Nikaragua, di Amerika Tengah) dan di delta-delta.[2]

lumba-lumba

Lumba-lumba adalah mamalia laut yang sangat cerdas, selain itu sistem alamiah yang melengkapi tubuhnya sangat kompleks. Sehingga banyak teknologi yang terinspirasi dari lumba-lumba. Salah satu contoh adalah kulit lumba-lumba yang mampu memperkecil gesekan dengan air, sehingga lumba-lumba dapat berenang dengan sedikit hambatan air. Hal ini yang digunakan para perenang untuk merancang baju renang yang mirip kulit lumba-lumba.
Lumba-lumba memiliki sebuah sistem yang digunakan untuk berkomunikasi dan menerima rangsang yang dinamakan sistem sonar, sistem ini dapat menghindari benda-benda yang ada di depan lumba-lumba, sehingga terhindar dari benturan. Teknologi ini kemudian diterapkan dalam pembuatan radar kapal selam. Lumba-lumba adalah binatang menyusui. Mereka hidup di laut dan sungai di seluruh dunia. Lumba-lumba adalah kerebat paus dan pesut. Ada lebih dari 40 jenis lumba-lumba.
Bayi lumba-lumba yang baru lahir akan dibawa ke permukaan oleh induknya agar bisa menghirup udara. Lumba-lumba perlu naik ke permukaan untuk bernafas supaya tetap hidup. Lumba-lumba bernafas melalui lubang udara yang terletak di atas kepalnya. Tubuhnya yang licin dan ramping sangat sesuai untuk berenang. Induk lumba-lumba menyusui anaknya dengan susu yang gurih dan menyediakan energi bagi anaknya supaya cepat besar. Setiap anak lumba-lumba selalu berada di dekat induknya, sehingga ibunya bisa melindungi dari bahaya. Lumba-lumba selalu menjaga hubungan dengan anaknya hingga tumbuh semakin besar. Induk lumba-lumba memanggil anak anaknya dengan siulan khusus yang bisa mereka kenali.
Lumba-lumba hidup dan bekerja dalam kelompok atau disebut kawanan. Mereka sering bermain bersama. Seekor lumba-lumba tidak bisa tidur nyenyak di bawah air. Ia bisa tenggelam. Oleh karena itu, ia setengah tidur beberapa saat dalam sehari. Lumba-lumba makan cumi dan ikan seperti ikan mullet abu-abu. Kadang kadang Lumba-lumba menggiring kawanan ikan agar mudah ditangkap. Lumba-lumba mencari jalan dengan mengirimkan suara di dalam air. Jika suara itu mengenai suatu benda, suara itu akan dipantulkan kembali sebagai gema. Kadang kadang, suara gaduh di laut akibat pengeboran minyak dapat membingungkan lumba-lumba. Mereka akan mengalami kesulitan dalam mengirim dan menerima pesan.